Senin, 15 Desember 2008
Peperangan antara 2 Jiwa
karang itu tetap kokoh berdiri. mematutkan dirinya sebagai pembatas antara naluri dan logika. hempasan gelombang ketulusan akan pecah menjadi percikan - percikan dan buih - buih di lautan suram tradisi masa silam. dan air mata permohonan tak akan ada yang mampu mengikis keegoisannya. hingga kini pun karang itu tetap tegak. dengan puncaknya yang membelah cakrawala keadilan. dibutuhkan jiwa gada seorang pemberontak untuk dapat menghancurkannya berkeping - keping hingga menjadi butir - butir pasir ketakberdayaan. karena jika ia keras, maka aku akan seribu kali lebih keras.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
treng...teng teng...tenteng
karng tuh ga akan tahan lama, karna ombak2 yang mengulung dan bergelombang akan menghancurkannya dan menjadikannya seperti serbuk2 yang mudah tertiup angin.
wassalam...
puisi lo sih bagus tapi gw nggak ngerti maksudnya. hehhehehehh.... truz, layout blog lo lucu dan unik. pasti orangnya juga lucu and unik.
Posting Komentar