Mengapa tak kau lepaskan saja topengmu itu?
Agar aku dapat melihat wajah dirimu yang berusaha kau sembunyikan.
Mengapa tak kau hancurkan saja dinding itu?
Agar aku dapat menjelajahi hatimu hingga ke sudut terpencilnya.
Ataukah kau ingin aku yang melakukan itu semua, hanya untuk mengenali dirimu seutuhnya?
Namun, aku sendiri tak tahu apakah aku mampu melakukannya?
Karena sepertinya, topeng itu telah sangat melekat diwajahmu.....
Hingga aku tak tahu apakah wajah yang kau tunjukkan adalah wajahmu yang sebenarnya?
Kau pun telah membangun dinding pemisah yang begitu kokoh....
Hingga aku tak tahu, apakah hatimu masih berbentuk dan utuh?
Agar aku dapat melihat wajah dirimu yang berusaha kau sembunyikan.
Mengapa tak kau hancurkan saja dinding itu?
Agar aku dapat menjelajahi hatimu hingga ke sudut terpencilnya.
Ataukah kau ingin aku yang melakukan itu semua, hanya untuk mengenali dirimu seutuhnya?
Namun, aku sendiri tak tahu apakah aku mampu melakukannya?
Karena sepertinya, topeng itu telah sangat melekat diwajahmu.....
Hingga aku tak tahu apakah wajah yang kau tunjukkan adalah wajahmu yang sebenarnya?
Kau pun telah membangun dinding pemisah yang begitu kokoh....
Hingga aku tak tahu, apakah hatimu masih berbentuk dan utuh?
1 komentar:
susah nyari solusi'y yah?? neh gw kasih yah....biarin aja, tar jg ke buka sendiri topeng'y...oya lo minta di bkinin puisi kan?? neh gw bkinin, kali ja nyambung ma tulisan lo...
mata hati raja dari semua pikiran yang menguasai tubuhmu.
menjagamu dari semua yang terlintas untuk berbuat atas nama hawa nafsumu.
insani, harus kau pahami perasaan yang berjalan diantara hatimu.
dan pasti perasaan hati, tak akan pernah berdusta bicara kejujuran diri.
manusia tanpa mata hati, seperti berfikir tanpa merasakan.
tak mampu menilai baik dan buruk, dan tak kan pernah bisa mengenal dirinya sendiri.
tuch dah gw bkinin puisi'y, kali ja nyambung ma tulisan lo. klo ga nyambung ya...lo sambung2in aja ok non...
sengdengbreng,,,matalay,,,kacau meracau,,terbang tenggelam tanpa arah tujuan...
Posting Komentar